Soft Tissue Mobilization and PNF improve Range of Motion and Minimize Pain Level in Shoulder Impingement

Journal by : Salameh Bweir Al Dajah, Physical Therapy Department, College of Applied Medical Science, Majmaah University: Al Majmaah, Kingdom of Saudi Arabia

Shoulder impingement syndrom merupakan suatu sindrom yang sering menyebabkan nyeri pada bahu. Sindrom ini merupakan gangguan ketiga yang paling sering terjadi di sistem musculoskeletal. Normalnya, fungsi shoulder tergantung pada scapular humeral rhytm dan kontrol otot-otot rotator cuff, karena otot ini memiliki peranan penting untuk menggerakan dan stabilisasi bahu, khususnya subscapularis muscle. Ketika terjadi gangguan pada kedua komponen tersebut akan menyebabkan imbalance muscle. Terjadinya limitasi saat menggerakan shoulder bisa diakibatkan karena muscle spasm, yang mana, bisa disebabkan karena ada hambatan pada aliran darah, limfa, sinyal saraf pada area yang terganggu.

Telah banyak metode treatment yang diterapkan untuk menangani sindrom shoulder impingement, yaitu manual terapi dan mobilisasi soft tissue mampu meningkatkan mobilisasi pada fungsi sendi. Menurut penelitian kedua  metode ini mampu meningkatkan derajat sendi pada sindrom shoulder impingement. Manual terapi mampu membantu meningkatkan fungsi sendi setelah cedera.

Pada penelitian ini menggunakan metode manual terapi, yaitu subscapular trigger release (STR) dikombinasikan dengan proprioceptif neural facilitation (PNF), menggunakan metode  contra relax PNF dan Soft Tissue Mobilization (STM).

Penelitian ini terdiri dari percobaan eksperimental acak kontrol, dengan sampel sebanyak 30 responden dengan usia 40-60 tahun. Responden dibagi menjadi dua kelompok sebanyak 15 responden masing-masing kelompok, yaitu kelompok A yang diberikan penangan PNF dan STM, kelompok B merupakan kelompok kontrol.

Dari hasil penelitian, ada perbedaan yang signifikan dalam VAS antara pre-test (6,20)  dan post-test (3,80) untuk kelompk A dan kelompok B dengan pre-test (6,07) dan post-test (5,33),  serta ada perbedaan yang signifikan pada ROM eksternal rotasi pada glenohumeral eksternal rotasi 45 derajat abduksi, pada kelompok A  pre-test (36,60) dan post-test (52,4), sedangkan kelompok B pre-test (36,47) dan post-test (40,33).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Teknik STM dan PNF mampu membantu meningkatkan fungsional shoulder, STM membantu mengurangi adhesive dan meningkatkan perubahan myofascia dan jaringan lunak yang mengalami kontraktur. PNF efektif dalam meningkatkan jangkauan gerak dan aktivasi timbal balik dari agonis dan antagonis yang memberikan potensi terbesar untuk tendon otot karena memperpanjang golgi tendon organ (GTO) yang merangsang relaksasi antagonis. Dengan demikian, STM dan PNF mampu mengurangi rasa sakit, dan peningkatan rotasi eksternal glenohumeral dan jangkauan overhead.


doi : 10.1589/jpts.26.1803

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi Fisiologi Colon

Alat Reproduksi Wanita Bagian 2

Anatomi Hepar